top of page

Nama: 

Destri Amalia Sugiono

Email: 

destri.sugiono@tokopedia.com 

Twitter/IG: 

destriamel

Nama: 

Roazah Grammy Lestari

Email: 

roazah.lestari@tokopedia.com 

Twitter/IG: 

roazahgrammy

Nama: 

Nesia Putri Sharfina

Email: 

nesia.sharfina@tokopedia.com 

Twitter/IG: 

nessyaw

Nama: 

Felizia

Email: 

felizia.susilo@tokopedia.com 

Twitter/IG: 

feliceliong

Nama: 

Muhamad Diaz Aprianda

Email: 

diaz.aprianda@tokopedia.com

Twitter/IG: 

diazaprianda

Nama: 

Antony Budianto

Email: 

antony.budianto@tokopedia.com

Twitter/IG: 

antonybudianto

Nama: 

Taufik Ramdani

Email: 

taufik.ramdani@tokopedia.com

Twitter/IG:  

taufikramdani.id

Nama: 

Yunika Winarni

Email: 

yunika@tokopedia.com

Twitter/IG: 

yunikawinarni

deskripsi scrum

Proses scrum 

Link scrum https://www.scrum.org/

 

SCRUM adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir.
Scrum sendiri bukan satu-satunya metode yang menggunakan pendekatan AGILE. Mungkin kita juga pernah mendengar metode Extreme Programming (XP) yang juga menggunakan pendekatan AGILE dalam rekayasa perangkat lunak. Masing-masing metode memiliki fokus atau penekanan yang berbeda yang tentu saja dapat dikombinasika untuk menghasilkan proses yang optimal.


Teknik SCRUM dapat dilakukan di sebuah kepanitiaan ataupun project lain diluar bisnis teknologi informasi. Dalam teknik SCRUM terbagi dalam tiga roles, yang pertama adalah Product Owner, Scrum Master dan Develophment/Scurm Team. Product owner bertugas mengatur urusan dengan Stakeholder sedangkan Scrum Master mengurusi bagian internal, di bagian Development Team mengatur urusan teknik pengerjaan project dan pembahasan yag lebih rinci.

Setiap Backlog yang dibuat diberi estimasi dan standar atau tingkat kesulitan, anda bisa memakai angka 1, 2, 3 dan seterusnya untuk menjelaskan tingkat kesulitan maupun huruf seperti A, B, C dan lain sebagainya, dan yang paling penting dari kode ini adalah semua team development harus mengerti maksud kode tersebut. Setelah dibuat kode maka tugas selanjutnya membuat sprint, sprint adalah batasan waktu pengerjaan dan jika telah ditetapkan maka teknik scrumk tidak diberkenankan mengubah konspe ditengah jalan. Scrum membantu dalam mengerjakan suatu proyek secara bersama-sama dan membantu dalam mengiterasi suatu proyek menjadi bagian-bagian yg dapat di kerjakan secara mandiri tanpa harus bergantung dari task-task lainnya

Aktivitas-aktivitas meeting yang dilakukan pada Scrum setidaknya ada 5 jenis, yaitu Backlog Grooming, Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review dan Sprint Retrospective. Masing-masing aktivitas memiliki definisi dan tujuan masing-masing.


1. Backlog Grooming
Backlog Grooming merupakan tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan tahap-tahap sprint pada Scrum. Meeting ini dilakukan dengan tujuan memilih tahapan prioritas mana saja yang harus dilakukan selama pengerjaan sprint. Backlog Grooming wajib dihadiri oleh seluruh Scrum Team, yang meliputi Product Owner, Scrum Master dan Development Team. Keputusan tertinggi terletak pada Product Owner. Untuk itu Development Team harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Product Owner.


2. Sprint Planning
Sprint Planning merupakan meeting yang harus dilakukan setiap kali akan memulai sprint baru. Pada meeting ini Scrum Team merumuskan task-task apa saja yang akan dikerjakan pada 1 sprint. Perlu diperhatikan bahwa dalam 1 kali sprint yang penting bukan banyaknya task yang bisa dikerjakan, tetapi kemampuan task yang dapat dikerjakan dari requirement sampai dengan testing dalam 1 kali waktu sprint berjalan. Waktu sprint ideal berkisar 1-2 minggu, tetapi masih memungkinkan apabila sprint berjalan dalam waktu 1 bulan apabila scope tasknya cukup besar dan tidak dapat dipisah.


3. Daily Scrum
Daily Scrum merupakan meeting yang dilakukan setiap hari pada pengerjaan sprint. Pada meeting ini anggota tim saling berbagai apa yang telah dikerjakan kemarin, apa yang akan dikerjakan hari ini, dan apa saja hambatan yang ditemui selama pengerjaan. Scrum Master harus memastikan seluruh anggota Development Team mengutarakan pendapatnya masing-masing.


4. Sprint Review
Sprint Review merupakan meeting yang dilakukan setelah 1 kali pengerjaan sprint selesai. Meeting ini dilakukan dengan cara mendemonstrasikan apa yang telah dicapai 1 sprint. Dalam hal ini Scrum Team mendemonstrasikan hasil pekerjaannya kepada stakeholder terkait. Apabila stakeholder memiliki masukan terkait hasil produk pada sprint terakhir, stakeholder dapat meminta meeting dengan Scrum Team.


5. Sprint Retrospective
Sprint Retrospective merupakan meeting yang dilakukan pada terakhir 1 masa sprint. Pada meeting ini masing-masing anggota Development Team mengutarakan pendapat mereka terkait kinerja tim pada 1 sprint terakhir. Pendapat yang diutarakan lebih mengarah ke kemampuan komunikasi, pembagian tugas, tanpa membahas sisi teknis project.

bottom of page